Label

Sabtu, 27 Juli 2013

Si Merah Yang Menjanjikan

Pada suatu hari penulis berkunjung ke sebuah desa yang bernama CIBEUREUM, Kecamatan SUKAMANTRI, Kabupaten CIAMIS, Desa SUKAMANTRI yang merupakan daerah pegunungan di ketinggian 600-900 meter di atas permukaan laut, dengan mata pencaharian penduduk adalah bertani. Bila kita tiba disana maka akan melihat PUSAT PELATIHAN PERTANIAN DAN PERDESAAN SWADAYA (P4S) yang diketuai oleh seorang pemuda bernama A.APILIN. Beliau seorang pelopor yang gigih dalam merintis berusaha tani hortikultura. Diantranya berusahatani Cabe raksasa (Benana). Beliau menjelaskan teknik budidaya Cabe Merah Benana yang cukup menjamin dalam meningkatkan kesejahteraan para petani di daerahnya. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut; Cabe  merah berasal dari Amerika Latin, sedangkan perkembangan dan penanaman di Indonesia di daerah tegalan, sawah, dengan kisaran ketinggian 0 m sampai dengan ketinggian 1000 meter dari permukaan laut, dengan suhu 26o sampai dengan 28oC, dengan kondisi tanah secara umum harus subur ber PH-6 sampai dengan 7.
bbppl-simerahBUDIDAYA CABE MERAH (BENANA)
Tanaman Cabe Merah raksasa (benana) dapat beradaptasi sangat luas mulai dari dataran rendah sampai ke dataran tinggi, untuk memperoleh hasil buah yang optimal dengan memiliki keunggulan mutu seperti tahan terhadap OPT, produktivitas tinggi, perlu memperhatikan penerapan teknologi budidaya yang baik.
PENGOLAHAN TANAH
•    Lakukan penggemburan tanah dengan cara mencangkul dengan kedalaman 20 cm sampai dengan 30 cm, kemudian lakukan perataan permukaan lahan / tanah.
•   Buatlah guludan dengan mengikuti arah utara, selatan dengan lebar 1,2 meter, tinggi guludan 30 cm sedangkan jarak antara bedengan 50 cm, panjang disesuaikan dengan kondisi lahan.
PEMBERIAN KAPUR
•    Pemberian kapur dengan Kaptan / ziolit / dolomite sebanyak 1,5 ton sampai dengan 2 ton/hektar
•    Diberikan bersamaan dengan pengolahan tanah bila tingkat keasaman (ph) rendah minimal 3 tahun sampai dengan 4 tahun sekali
PEMUPUKAN DASAR 
•    Pemberian pupuk dasar dalam bentuk pupuk organik yang sudah matang sekitar 2 minggu.
•    Pemberian pupuk anorganik NPK 10 hari sebelum penanaman dengan cara disebar / ditebar.
PEMASANGAN MULSA
•    Gunakan plastik mulsa hitam perak dengan ukuran lebar 100cm sampai dengan 125 cm
•    Warna perak menghadap ke atas sedangkan warna hitam menghadap ke bawah
•    Tarik ujung mulsa. Kuatkan, pasak penjepit pada ujung plastik mulsa bertempat pada ujung tiap guludan agar tidak mudah lepas
PEMBUATAN LUBANG TANAM
•    Buat lubang tanam bisa menggunakan sistem zigzag / segitiga atau dua baris secara berhadapan
•    Buat lubang tanam sesuai dengan jarak yaitu 50x70 cm (bila musim hujan) dan 40x50 cm (bila musim kemarau)
PENANAMAN
•    Penanaman dapat dilakukan pada pagi hari ataupun pada sore hari agar bibit tidak layu
•    Tanam bibit di bedengan pada lubang mulsa, sebatas leher akar dan tanah disekitarnya dipadatkan agar bibit berdiri tegak dan kuat
•    Lakukan penyiraman setelah penanaman
PENGAIRAN
•    Lakukan pengairan sesuai kebutuhan tanaman denagan tepat pada tangkai batang tanaman dengan menggunakan gayung
•    Kebutuhan interval satu minggu satu kali dimusim kemarau
•    Pada musim penghujan atur sistem pembuangan air jangan sampai tanaman tergenang air
PEMUPUKAN
•    Gunakan pupuk berdasarkan dosis yang telah ditentukan dengan rekomendasi setempat
•    Jenis pupuk yang digunakan adalah UREA, ZA, SP36 dan KCL
•    Waktu aplikasi pupuk dilakukan pada umur: 15, 28, 42 dan 60 hari setelah penanaman
PEMASANGAN AJIR
•    Pasang ajir sesegera mungkin setelah tanam
•    Tancapkan ajir dengan jarak 10 cm dari tanaman sedalam 15 cm sampai 29 cm dengan posisi miring keluar sehingga dapat menopang tanaman secara kuat
•    Ikat tanaman pada ajir dengan tali rapia / tali majun setelah tanaman berumur 30 sampai dengan umur 40 cm

PEROMPELAN / WIWIL
•    Lakukan perompelan / wiwil pada pagi hari
•    Lakukan perompelan / wiwil pada umur 10 -15 hari setelah tanam
PENGENDALIAN OPT
•    Lakukan pengamatan OPT secara berkala dengan mengambil contoh secara tepat
•    Perkirakan OPT yang perlu diwaspadai dan dikendalikan apabila mencapai ambang kendali dan lakukan pengendaliannya.  
PANEN
•    Hentikan penyemprotan pestisida sebelum panen
•    Panen dilakukan pada umur 70-80 hari setelah tanam dengan tingkat kematangan telah mencapai 80% dengan interval 3-7 hari
•    Cara panen dengan memetik dan menyertakan tangkai buahnya
•    Lakukan sortasi terhadap buah yang terserang OPT harus dimusnahkan
•    Bobot Cabe raksasa / Benana berkisar antara 12-18 buah /kg
Demikian hasil kunjungan singkat penulis mudah mudahan bermafaat dengan harapan tumbuhnya pionir yang gigih dalam pengembangan usaha tani, maupun pengolahan hasil pertanian yang berwawasan agribisnis dengan harapan kesejahteraan petani dapat meningkat, pembangunan lancar dan merata.

PENULIS: DRS JAJAT SUDRAJAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar