Label

Selasa, 23 Juli 2013

Pupuk Mikro Organik

bbppl-mikroJangan pernah abaikan pupuk mikro organik karena selain untuk meningkatkan hasil pertanian dan memperbaiki hara tanah juga sebagai antibodi tanaman terhadap serangan penyakit. Petani kita kebanyakan masih mengandalkan pupuk konvensional seperti urea, SP36, KCL maupun ZA, padahal pupuk tersebut hanya memenuhi sebagian unsur hara makro saja seperti Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K) atau Sulfur (S). Padahal setiap tanaman membutuhkan unsur hara makro dan mikro (ada 16 macam) yaitu Hara Makro C, H, O, N, P, K, Ca, Mg, S dan Hara Mikro Fe, Mn, Mo, B, Cu, Zn, dan Cl. Bila semua unsur tersebut tidak mencukupi maka tanaman akan tumbuh tidak normal dan hasil menjadi tidak ada alias gagal. Hara Mikro walaupun dibutuhkan hanya sedikit tetapi keberadaannya sangat penting dan bila tidak diperhatikan maka dapat mempengaruhi hasil panen.

Ada tiga unsur yang sangat menentukan tingkat kesuburan tanah di lahan pertanian yaitu unsur biologi, fisika dan kimia, ketiga unsur ini saling terkait dan harus seimbang. Ketimpangan unsur di dalam kandungan tanah akan mematikan unsur biologi di dalam tanah, tanah menjadi semakin keras dan tidak dapat menyimpan air. Kalau sudah terjadi ketimpangan ini, pemulihannya akan memakan waktu lama dan memakan biaya yang besar. Kekurangan unsur mikro biasanya dijumpai pada tanah masam (pH rendah), dan tanah basa (pH tinggi), tanah mineral berbahan induk masam atau berbahan organik rendah. Tanah yang terus menerus diberi pupuk fosfat kalau sudah jenuh fosfat akan berubah menjadi asam dan semua unsur hara diendapkan menjadi garam fosfat yang tidak bisa diserap oleh tanaman dan tanah menjadi keras menggumpal. Tanah dalam kondisi asam unsur Mikro akan terikat oleh partikel tanah sehingga tidak tersedia bagi tanaman. Tanah di Jawa sebagian besar cenderung telah jenuh fosfat, beberapa wilayah di Indonesia yang miskin unsur hara mikro terutama Fe, Zn, dan Mn adalah Sulawesi, Maluku, NTT dan NTB. Tanah-tanah diketinggian diatas 700m DPL adalah type latosol atau tanah ber PH rendah, biasanya kandungan unsur mikro juga rendah. Tidak semua daerah dapat digeneralisir karena masing-masing memiliki karakteristik berbeda, di daerah tertentu kandungan mikronya rendah tetapi di daerah lain kandungan mikro tinggi.
 
bbppl-mikro2Umumnya lahan yang terus menerus ditanami tanpa penambahan unsur mikro akan membuat tanah tereksploitasi karena unsur mikro biasanya turut terpanen bersama dengan tanaman, oleh karena itu pupuk mikro wajib ditambahkan disaat mulai persiapan penanaman tanaman dan masa pemeliharaan.  Tanaman umbi-umbian rakus menghisap hara mikro sehingga pemupukan ulang sangat diperlukan setelah panen, demikian pula tanah terbuka luas ditambah ada kemiringan tanah juga membuat hara mikro berkurang karena penguapan dan erosi tanah. Sedikitnya ada 4 unsur mikro yang banyak dibutuhkan oleh tanaman yaitu Boron, Mangan (Mn), Besi (Fe) dan Tembaga (Cu), disamping itu diperlukan juga bakteri pengurai tanah untuk mempercepat mengembalikan kandungan tanah menjadi normal kembali. Sisa daun kering, sampah rumah tangga dan kotoran hewan tidak serta merta dapat disebut pupuk organik karena itu masih bersifat kompos yang kandungan mikro masih rendah. Untuk dapat disebut PUPUK ORGANIK diperlukan pengolahan dan penambahan bahan-bahan lain untuk meningkatkan persentase unsur mikro yang berguna untuk pertumbuhan tanaman dan perbaikan struktur tanah. NPK fermentasi GETOE contohnya, pupuk ini dari kotoran hewan yang dicampur dengan bahan bahan lain yang kemudian difermetasikan agar bakteri pengurai tanah berkembang biak sempurna, pupuk ini berguna untuk recovery tanah yang rusak akibat galian tambang dan unsur mikro tidak hilang walaupun tanaman habis dipanen.

1 komentar: